Imlek Kok Identik Dengan Warna Merah?
BERITA UNIK

Imlek Kok Identik Dengan Warna Merah?

Imlek Kok Identik Dengan Warna Merah?

MARIOQQ Imlek Kok Identik Dengan Warna Merah? Tahun baru Cina atau Perayaan Imlek adalah momen penting bagi warga Tionghoa karena sanak keluarga berkumpul dan saling melepas rindu satu sama lain di rumah.

Maka dari itu, sudah menjadi kebiasaan mereka untuk bersih-bersih rumah dua minggu menjelang Hari Raya Imlek. Setelah selesai bersih-bersih, rumah lalu dihiasi dengan berbagai pernak pernik yang didominasi oleh warna merah.

Jika bicara soal perayaan terpenting masyarakat Tionghoa ini, memang tak ada habisnya. Selalu ada hal menarik untuk dibahas.
Tahun Baru Imlek sendiri dirayakan sebagai penanda pergantian tahun

Imlek Kok Identik Dengan Warna Merah?

berdasarkan penanggalan China. Diperingati sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Tionghoa punya sederet tradisi unik untuk merayakan momen istimewa ini.
Salah satunya adalah tradisi mengenakan baju baru di Hari Raya Imlek.

Menjelang hari istimewa ini, warga Tionghoa akan berburu pakaian baru untuk dikenakan saat kumpul keluarga di hari Imlek. Pakaian yang dipilih pun idealnya harus mengandung elemen warna merah dan emas.
Pemilihan warna merah sebagai baju Imlek sendiri bukannya tanpa alasan. Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.

Lalu mengapa warga Tionghoa selalu memakai warna merah saat Imlek? Menurut salah satu warga yang bernama Ahok, saat ditemui tim Vemale sehabis sembahyang bersama istrinya di Vihara Dharma Bhakti Petak Sembilan Glodok Jakarta Barat pada Selasa 3 Februari 2015, ia menceritakan sejarah Imlek sehingga identik dengan warna merah.

“Zaman dahulu kala, ada kisah iblis yang bernama Nian yang artinya tahun. Nian akan menyerang desa-desa pada hari pertama di tahun bulan dan merusak panen, rumah, bahkan menculik penduduk desa,” cerita Ahok.

Imlek Kok Identik Dengan Warna Merah?

Agar Nian tidak merusak desa tersebut, maka seorang yang bijak menyarankan penduduk desa untuk membuat gaduh dengan alat musik dan membakar petasan.

“Selain itu, setiap rumah wajib menggantung kertas merah. Anak-anak juga harus berpakaian serba merah,” katanya.

Bagi warga Tionghoa, solusi untuk memecahkan masalah tersebut berhasil dan Nian sangat takut dengan suara gaduh serta warna merah. Sejak saat itulah, Nian tidak pernah datang mengacau lagi. Dan sejak saat itu, hari pertama untuk tahun bulan Cina diperingati sebagai Hari Raya Imlek.

“Itu dulu ya, tapi dengan berjalannya waktu, warna merah dianggap sebagai simbol hoki atau keberuntungan dan kebahagiaan bagi kita,” terang Ahok.

Simbol keberuntungan tersebut terlihat dengan pemberian angpao pada anak-anak. Pemberian angpao diharapkan agar anak-anak bisa cepat dewasa dan mendapat keberuntungan yang melimpah.

Nah Ladies, jadi itulah alasannya mengapa warga Tionghoa menggunakan warna merah sebagai warna ciri khas mereka saat perayaan Imlek. Menarik bukan? AGEN CAPSA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *