MARIOQQ_LOUNGE, Ciri fisik menilai kuantitas dan kualitas sel sperma di dalamnya. Mengambil definisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), air mani atau semen merupakan cairan yang keluar dari alat kelamin laki-laki saat mendapatkan rangsangan seksual.
Ciri Fisik Air Mani yang Ideal dari Sudut Pandang Medis
Cairan mani sendiri merupakan pencampuran hasil produksi dari tiga jenis kelenjar, yaitu kelenjar prostat, kelenjar cowper, dan vesikula seminalis.
Berwarna putih keruh
Berdasarkan pedoman publikasi WHO yang di rilis tahun 2010, cairan mani yang normal akan berwarna putih dengan sedikit keabuan. Cairan mani yang normal juga akan tampak putih merata, tanpa adanya camapuran warna lain.
Dalam publikasi WHO dan tulisan di laman Cleveland Clinic, warna air mani yang aneh bisa terkait dengan suatu penyakit. Contohnya, warna merah bisa menandakan adanya perdarahan. Sementara warna kekuningan juga bisa di sebabkan infeksi saluran kemih, penyakit kuning ataupun efek setelah konsumsi vitamin B.
Memiliki bau yang khas
Pada tahun 2015, International Journal of Nutrition and Food Sciences merilis sebuah studi tentang analisis kualitas sperma secara fisik. Dari 12 sampel, semua cairan mani terbukti menyebarkan aroma yang khas. Aroma ini di gambarkan mirip seperti cairan pembersih atau bunga akasia.
Ciri fisik yang terbit tahun 2022 menjelaskan jika bau cairan mani berasal dari kandungan klorin dan amonia yang terkandung di dalamnya.
Sementara itu, infeksi pada saluran kemih bisa membuat air mani berbau seperti ikan busuk. Konsumsi alkohol, kopi, atau produk olahan susu juga di percaya membuat aroma cairan mani menjadi lebih tajam.
Jumlah cairan yang keluar cukup
Pada tahun 2016, Asian Journal of Andrology merilis studi berjudul “Current updates on laboratory techniques for the diagnosis of male reproductive failure”. Menurut tulisan, tersebut, jumlah air mani yang di anggap normal berkisar antara 1,5—6 mililiter dari satu kali ejakulasi.
BACA JUGA : Tips Atasi Rasa Bosan Dengan Mudah Healing Kapan Saja
Mengacu pada pembahasan dari jurnal tersebut, jumlah air mani yang kurang dapat di sebabkan oleh beberapa hal. Pertama, sebagian air mani yang di keluarkan tidak masuk seluruhnya ke dalam kontainer sampel.
Lalu, adanya stres psikis ataupun kelainan kelenjar penghasil mani juga dapat mengurangi jumlah air mani yang keluar.
Tingkat keasaman cenderung basa
Tingkat keasaman (pH) air mani yang normal menurut standar WHO adalah lebih dari 7,2. Sedikit berbeda, Asian Journal of Andrology pada tahun 2016 menyatakan standar pH air mani yang normal adalah 6,4—8. Meski berbeda rentang angkanya, dapat di simpulkan bahwa cairan mani normal memiliki pH yang cenderung basa. Ini bisa di ukur menggunakan kertas indikator pH.
Publikasi resmi WHO mengatakan bahwa pH air mani seperti demikian berasal dari zat yang di hasilkan oleh vesikula seminalis. Jika terdapat sumbatan pada saluran keluar vesikula seminalis, maka pH air mani pun akan berubah menjadi lebih asam.
Mencair dengan cepat
Normalnya, air mani akan menjadi lebih cair setelah beberapa menit dalam suhu ruangan biasa. Dalam 15—20 menit biasanya air mani akan benar-benar berubah menjadi cair dan jernih. Proses mencairnya air mani ini, dalam jurnal publikasi WHO tahun 2010, di sebut sebagai likuefaksi.
Mengutip dari laman Stony Brook Medicine, air mani yang lambat mencair berhubungan dengan kelainan kelenjar prostat (misalnya akibat infeksi prostat atau prostatitis). Kelenjar prostat normalnya mengeluarkan enzim protease, yang dapat mengencerkan mani ketika sudah di keluarkan dari tubuh. Kelainan prostat dapat mengganggu produksi protease dan membuat mani terlambat untuk mencair.
Penilaian sehat atau tidaknya cairan mani seseorang tidak selalu harus mengandalkan peralatan canggih. Terkadang, penilaian fisik yang sederhana pun bisa memberikan informasi yang tidak kalah pentingnya dari sisi kesehatan.
