Dampak Buruk dari Berpikiran Negatif Bisa Bikin Pikun
BERITA KESEHATAN

Dampak Buruk dari Berpikiran Negatif Bisa Bikin Pikun

MARIOQQ_LOUNGE, Dampak buruk sewaktu-waktu, pikiran-pikiran tersebut bisa menyerang. Pikiran negatif bisa membuat produktivitas mandek hingga badan sakit-sakitan, lo! Efek domino yang sering kali lolos dari pengamatan orang awam.

Dampak Buruk dari Berpikiran Negatif Bisa Bikin Pikun

Berita buruknya, kamu tidak akan tahu kapan pikiran tersebut menyerang. Berita baiknya, kamu bisa melawannya. Namun, apa yang akan terjadi bila kamu tidak mampu atau menganggapnya terlalu remeh?

Tanpa kamu sadari, kamu berpikiran negatif saat kamu terpojok

Saat kamu terpojok atau terpuruk, ada dua opsi psikologis yang dapat kamu ambil: berpikir solusi atau termenung memikirkan kondisi.

Pikiran negatif adalah sebuah monolog yang muncul dalam diri, membuatmu tidak dapat mencapai potensimu yang sesungguhnya. Pikiran negatif ini bukan hanya menghambat produktivitasmu, tetapi juga sekaligus menjadi beban untuk pikiran.

Dampak buruk pikiran negatif tersebut bisa saja terdengar seperti sebuah “panggilan” dari masa lalu. Ibaratnya, “seandainya saja saya tidak melakukan ini… pasti hasilnya beda.”

Studi Pikiran negatif dan menyalahkan diri sendiri adalah celah bagi penyakit

Berpikir negatif memang dapat berpengaruh besar terhadap produktivitas. Namun, adakah hubungan antara pikiran negatif dan kesehatan kita? Tentu ada!

Di muat dalam jurnal PLoS One, sebuah penelitian dari Inggris pada Oktober 2013 berjudul “Psychological Processes Mediate the Impact of Familial Risk, Social Circumstances and Life Events on Mental Health” menyatakan bahwa pikiran negatif dapat menjadi “tanda utama” masalah kesehatan umum.

Dampak buruk di dapat setelah melakukan percobaan terhadap 32.827 sukarelawan di Inggris. Jika caramu menghadapi peristiwa traumatis tersebut dengan memikirkannya terus-menerus dan menyalahkan diri sendiri,

Dampak Buruk dari Berpikiran Negatif, Bisa Bikin Pikun!

maka kemungkinan besar kesehatanmu yang akan terdampak. Jadi, jika berpikiran negatif merusak kesehatan, bagian mana yang di rusak?

Penjelasan singkat mengenai demensia

Nah, salah satu masalah kesehatan terbesar yang di akibatkan oleh pikiran negatif adalah demensia. Demensia adalah kemerosotan semua kegiatan pikiran karena kerusakan atau penyakit pada otak.

BACA JUGA : Pemain Barcelona Yang Diuntungkan dari Hengkangnya Messi Ke PSG

salah satu gangguan demensia yang paling umum adalah penyakit Alzheimer. Gangguan degeneratif ini di tandai dengan kesulitan mengingat, berpikir, dan membuat keputusan sehingga menyusahkan kehidupan sehari-hari. Jadi, bukan sekadar pelupa, melainkan tidak dapat berpikir dengan benar juga.

Meskipun lebih sering terjadi pada lansia, beberapa kasus Alzheimer juga dapat menimpa dewasa muda. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat pada tahun 2014, sekitar 5 juta penduduk Amerika Serikat (AS) menderita Alzheimer. Lembaga Alzheimer Indonesia meramalkan ada 4 juta penderita Alzheimer di Indonesia pada 2050.

Hingga saat ini, tidak ada teori pasti penyebab Alzheimer, dan obatnya pun tidak ada. Pengobatan hanya mengurangi gejala dan perubahan perilaku.

Hubungan antara pikiran negatif dan demensia

Jadi, apakah pikiran negatif repetitif dapat menyebabkan demensia? Pertama, kita harus tahu bahwa pikiran negatif mengarah pada depresi.

Dampak Buruk dari Berpikiran Negatif, Bisa Bikin Pikun!

Menurut riset berjudul “Depression in Older Adults” yang dimuat dalam jurnal Annual Review of Clinical Psychology, selain menghalangi produktivitas dan hubungan sesama manusia, pikiran negatif mengakibatkan depresi. Hal inilah yang akan berbahaya bila tidak secepatnya ditangani.

Pada Juni 2020, sebuah penelitian berjudul “Repetitive negative thinking is associated with amyloid, tau, and cognitive decline” mengungkap hubungan antara pikiran negatif repetitif dengan penurunan fungsi kognitif.

Para peneliti tersebut mempelajari dua studi yang berjalan selama empat tahun dan melibatkan 360 peserta. Yang dipantau adalah tingkat pikiran negatif repetitif, depresi, waswas, dan penurunan fungsi kognitif.

Selain empat hal tersebut, dua studi tersebut juga mengukur kadar protein tau dan amiloid 113 peserta. Para peneliti menganggap penumpukan kedua protein tersebut berkontribusi pada munculnya demensia di masa depan.

Hasilnya mengejutkan! Pemimpin penelitian dari University College London, Natalie L. Marchant, mengatakan bahwa ada hubungan antara pikiran negatif repetitif dengan demensia. Makin sering seseorang berpikir negatif, makin dekat ia dengan demensia atau Alzheimer.

Cara mencegah datangnya pikiran negatif

Bagaimana? Apakah kamu mau terus-terusan berkubang dalam pikiran negatif hingga kamu terkena demensia atau Alzheimer dan menyesalinya? Atau, kamu ingin mencegahnya?

Salah satu peneliti Spanyol dalam penelitian gabungan tersebut, Gael Chételat, menyatakan bahwa seharusnya kesehatan mental menjadi salah satu prioritas utama selain kesehatan jasmani.

SUMBER BERITA : MARIO QQ POKER ONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *