Duduk Terlalu Lama Menjadi Bodoh Risiko Alzheimer
BERITA KESEHATAN

Duduk Terlalu Lama Menjadi Bodoh Risiko Alzheimer

MARIOQQLOUNGE, Duduk terlalu bahkan bisa meningkatkan risiko demensia. Hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa terlalu lama duduk dalam sehari – baik di depan komputer ataupun menonton televisi – bisa membuat kita bodoh.

Para peneliti menemukan fakta bahwa mereka yang menjalani gaya hidup sedentari, memiliki wilayah otak yang lebih kecil. Bagian tersebut diketahui penting dalam membentuk ingatan.

Bahaya Duduk Terlalu Lama Menjadi Bodoh dan Risiko Alzheimer

Studi yang dilakukan para peneliti dari University of California ini menambah daftar bahaya duduk terlalu lama.

Alzheimer

Sebelumnya, bukti menunjukkan bahwa kebiasaan buruk tersebut berisiko menyebabkan penyakit jantung, diabetes, beberapa jenis kanker, dan kematian dini.

Mereka yang menerapkan gaya hidup “pemalas” memiliki gray matter (jaringan penghubung abu-abu) yang lebih sedikit pada lobus temporal medial. Penurunan kualitas di wilayah otak ini dikaitkan sebagai tanda awal penyakit Alzheimer pada orang-orang lanjut usia.

Studi yang dipublikasikan pada jurnal PLOS ONE ini memberikan pertanyaan kepada partisipan berusia 45 hingga 75 tahun mengenai kebiasaan olahraga mereka.

Setiap partisipan lalu melakukan pindai MRI untuk melihat lebih jauh lobus temporal medial – area di otak yang terlibat dalam pembentukan memori baru.

Dipimpin oleh dr. Prabha Siddarth, ahli biostatistik, penelitian ini menemukan fakta bahwa partisipan yang menjalani gaya hidup sedentari, lobus temporal medialnya lebih tipis.

DIBACA JUGA : Loreng Siberia Menerkam Seorang Penjaga Kebun Binatang Di Zurich

“Penipisan area tersebut berkaitan dengan penurunan kognitif pada orang dewasa dan paruh baya,” katanya.

Penelitian lebih lanjut

Para peneliti memperingatkan, studi ini belum benar-benar membuktikan bahwa terlalu lama duduk menyebabkan penipisan struktur otak.

Namun, bagaimanapun juga, kebiasaan terlalu lama duduk ada kaitannya dengan penipisan lobus temporal medial.

“Mengurangi gaya hidup sedentari mungkin menjadi intervensi yang tepat untuk meningkatkan kesehatan otak orang-orang yang berisiko terkena Alzheimer,” tulis peneliti.

Para ilmuwan saat ini berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan kelompok partisipan yang lebih luas. Mereka mengatakan, ini akan membantu menemukan apakah selain terlalu lama, gender, ras, dan berat badan juga berperan dalam penipisan otak.

SUMBER BERITA : MARIO QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *