BERITA VIRAL

Fenomena Bulan Biru Berbeda Dengan Fenomena Gerhana Bulan

Marioqqlounge – Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lapan, Andi Pangerang mengatakan, Bulan Biru merupakan Bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali Bulan purnama, atau di kenal dengan Fenomena Bulan Biru Musiman.

“Purnama pada 22 Agustus termasuk dalam Bulan Biru Musiman, “ujar Andi.

Ia menyebutkan, Bulan Biru Musiman lebih jarang terjadi daripada Bulan Biru Bulanan.

Bulan Biru Bulanan adalah Bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali Bulan purnama.

Dalam 1.100 tahun antara tahun 1.550 dan 2.650, ada 408 Bulan Baru Musiman dan 456 Bulan Baru Tahunan.

“Dengan demikian, baik musiman maupun bulanan, Bulan Biru terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun” ujar Andi.

Sementara, Bulan Biru yang benar-benar berwarna biru dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer.

Fenomena Bulan Biru Berbeda Dengan Fenomena Gerhana Bulan

Kenapa di sebut Bulan Biru?

“Itu karena abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan Bulan Purnama tampak kebiruan,”

Wilayah yang dapat menyaksikan

Bagi yang tertarik menyaksikan fenomena Bulan Biru, fenomena ini bisa di lihat di seluruh wilayah Indonesia.

Puncak Bulan Biru berlangsung pada pukul 19.01.56 WIB atau 20.01.56 WITA atau 21.01.56 WIT.

Fenomena Bulan Biru Berbeda Dengan Fenomena Gerhana Bulan

Jadi, sejak Matahari terbenam (sesuai geografis masing-masing) hingga sebelum terbit Matahari sudah bisa di saksikan, ujar Andi.

Kemunculan Bulan Biru ini berawal dari arah timur-tenggara hingga barat laut.

Sementara, untuk lintang 1-2 derajat lintang utara, Bulan berkulminasi di zenit atau tepat di atas kepala penonton.

Fenomena Bulan Biru Berbeda Dengan Fenomena Gerhana Bulan

Artinya, di wilayah sebelah selatannya, Bulan akan berkulminasi di sebelah utara, dan sebaliknya untuk wilayah sebelah utaranya. Kulminasinya sekitar tengah malam.

Cara Menyaksikan Bulan Biru

Tidak perlu alat bantu optik apa pun untuk menyaksikan Bulan Biru.

Masyarakat dapat menyaksikan fenomena astronomi ini secara langsung atau dengan kamera ponsel.

Kalau tidak untuk di potret secara detal ya pakai mata biasa saja dan kamera ponsel saat ini juga sudah cukup.

Fenomena Bulan Biru Berbeda Dengan Fenomena Gerhana Bulan

Sementara, bagi mereka yang ingin mengabadikan momen ini berlangsung, Andi menyarankan agar menggunakan lensa yang mumpuni agar fitur kawan-kawan bulan terlihat atau secara detail.

Tidak hanya faktor alat, Fenomena Bulan Biru akan tampak terlihat cantik jika cuaca cerah, bebas polusi cahaya, langit bersih, dan juga bebas dari penghalang seperti pohon, rumah tingkat, gedung, gunung, tiang, dan lainnya.

Durasi Bulan Biru

Fenomena Bulan Biru ini berlangsung cukup lama yakni selama Bulan berada di atas ufuk. Bulan akan terlihat sangat bulat, karena pencahayaan atau iluminasinya 100 persen, tidak seperti hari-hari lainnya.

Bahkan, jika masyarakat berada di tempat yang sangat gelap, ketika di sinari purnama, maka masih bisa melihat bayangan benda.

Sumber : Marioqq Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *