Mitos Masih Dipercaya mengenai TBC Kenali Faktanya
BERITA KESEHATAN

Mitos Masih Dipercaya mengenai TBC Kenali Faktanya

MARIOQQ_LOUNGE, Mitos masih Tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu penyakit yang menjadi perhatian khusus di Indonesia. Meskipun TBC bukan penyakit baru, tetapi masih banyak mitos yang di percaya masyarakat luas.

Mitos Masih Dipercaya mengenai TBC Kenali Faktanya

Banyaknya mitos tersebut membuat orang-orang yang mengidap TBC mendapatkan stigma negatif, sehingga mereka menjadi enggan menjalani pengobatan lebih awal. Sebenarnya, apa saja mitos mengenai penyakit TBC yang beredar?

Mitos: TBC merupakan penyakit keturunan

TBC merupakan penyakit yang penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menyebar di udara saat pengidap TBC paru sedang batuk, bersin, atau meludah.

Anggapan mengenai TBC merupakan penyakit genetik yang di turunkan adalah tidak benar. Miskonsepsi ini muncul karena biasanya orang yang serumah dengan pasien TBC bisa ikut terinfeksi TBC.

Padahal, orang yang serumah bisa ikut tertular karena mereka kontak erat dengan pasien TBC, sehingga lebih mudah tertular dengan anggota keluarga yang sedang sakit.

Mitos: TBC dapat menular lewat berjabat tangan

Anggapan bahwa TBC merupakan penyakit yang dapat menular dengan berjabat tangan dengan penderita TBC adalah salah. Selain itu, TBC tidak dapat menular melalui berbagi makanan maupun menggunakan toilet yang sama, mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Seperti yang di jelaskan sebelumnya, TBC di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Droplet yang mengandung bakteri tersebut dapat menyebar ke orang lain ketika orang yang sakit TBC paru sedang batuk, berbicara, atau bersin.

Mitos: TBC hanya menginfeksi paru-paru

Saat droplet yang mengandung bakteri penyebab TBC terhirup, maka penularan dapat terjadi. Ketika terhirup, bakteri bisa tumbuh dan berkembang di paru-paru.

BACA JUGA : Ampuh Ini Cara Menghilangkan Pikiran Kotor Bagi Otak

Tidak hanya menyerang paru-paru saja, bakteri Mycobacterium tuberculosis juga dapat menyebar ke organ lain. Bakteri yang semula berada di paru-paru dapat berpindah melalui darah sehingga dapat menginfeksi organ tubuh lain seperti ginjal, tulang, dan lainnya.

Mitos: Semua yang terinfeksi TBC dapat menularkan ke orang lain

Faktanya, tidak semua orang yang terinfeksi TBC akan menularkan bakteri ke orang lain. Seseorang dapat menularkan bakteri penyebab TBC jika ia mengeluhkan gejala dan mengalami sakit TBC paru, sedangkan pada TBC selain paru biasanya tidak menularkan bakteri ke orang lain.

Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Tuberkulosis (TBC) - Harian Haluan

Selain itu, pada orang dengan infeksi TB laten, ia tidak dapat menularkan penyakitnya ke orang lain. Ini terjadi saat sistem imun tubuh dapat mengendalikan penyebaran bakteri TBC sehingga ia tidak mengeluhkan gejala dan tidak sakit, tetapi bakteri masih ada di tubuhnya.

Mitos: TBC tidak dapat disembuhkan

Faktanya, TBC merupakan penyakit yang bisa di sembuhkan. Di lansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), pengobatan TBC menggunakan empat jenis antibiotik standar.

Pengobatan TBC memerlukan waktu selama minimal 6 bulan. Dengan pengobatan teratur hingga tuntas, TBC yang di alami dapat sembuh.

Meskipun TBC bukan penyakit baru, tetapi masih banyak mitos yang beredar di masyarakat hingga kini. Dengan mengetahui fakta-fakta di atas, semoga kita lebih peduli dengan pasien TBC yang ada di sekitar kita dan tidak lantas menjauhi mereka.

SUMBER BERITA : MARIO QQ POKER ONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *