BERITA VIRAL

Pendiri Telegram Pavel Durov Ikut Diincar Spyware Pegasus

Marioqqlounge – Pendiri Telegram Pavel Durov ikut jadi incaran spyware Pegasus. Namanya masuk dalam daftar panjang tokoh ternama yang diduga menjadi target sasaran spyware buatan NSO Group tersebut.

The Guardian melaporkan bahwa nomor telepon milik Durov. Masuk di dalam bocoran daftar yang berisi 50.000 nomor telepon yang di duga sebagai target pengawasan potensial. Artinya, kemungkinan ada pelanggan NSO Group yang telah memata-matai Durov belakangan ini.

Baca Juga : Artis Berinisial TA Bertarif Rp 30 Juta Manager Tania Ayu Bungkam

Daftar tersebut di ungkap oleh Amnesty International dan kelompok non profit asal Prancis bernama Forbidden Stories. Dalam daftar tersebut di temukan nomor telepon milik presiden, perdana menteri, raja, jurnalis, pengacara, dan aktivis.

Saat ditanya apakah Durov merupakan salah satu target Pegasus. Atau aktivis lainnya terkait spyware, juru bicara NSO tidak menjawab dengan eksplisit.

Pendiri Telegram Pavel Durov Ikut Diincar Spyware Pegasus

Klaim bahwa sebuah nama ada di dalam daftar pasti terkait dengan target Pegasus. Atau target potensial adalah keliru dan salah, kata juru bicara NSO Group.

Nomor telepon Durov sudah masuk dalam daftar tersebut sejak tahun 2018. Itu adalah nomor telepon Inggris yang terhubung dengan akun Telegram pribadinya selama bertahun-tahun.

Dipilihnya Durov sebagai salah satu target mata-mata mungkin ada kaitannya dengan sepak terjangnya sebagai pendiri Telegram.

Pendiri Telegram Pavel Durov Ikut Diincar Spyware Pegasus

Seperti di ketahui, Telegram menawarkan layanan messaging dengan enkripsi end-to-end. Yang populer di kalangan kelompok yang ingin menghindari perhatian pemerintah seperti terroris, sebagai penjahat dan aktivis yang memerangi rezim otoriter.

Daftar pemerintahan dan badan intelejen yang berpotensi mengincar Durov juga cukup panjang. Durov meninggalkan tanah kelahirannya Rusia pada tahun 2013 dan telah beberapa kali berselisih dengan intelejen Rusia. Telegram juga memiliki peran besar dalam protes di Belarusia, Hong Kong dan Iran.

Tapi, analisis dari bocoran daftar tersebut mengindikasikan bahwa Durov kemungkinan di incar oleh Uni Emirat Arab yang pernah menjadi klien NSO Group. Pada tahun 2018, Durov memang mengganti alamat resminya dan pindah dari Finlandia ke UEA.

Mengingat nomor teleponnya masuk ke dalam daftar tersebut pada tahun 2018, timing-nya tepat dengan kepindahan Durov dan mungkin intelijen UEA ingin mengecek latar belakang pendatang baru yang kontroversial tersebut.

Menurut pakar keamanan siber yang sudah memeriksa cara kerja Pegasus, spyware ini bisa menyerang aplikasi messaging terenkripsi dan bisa mengakses semua bagian ponsel yang telah terinfeksi.

Mereka mengatakan aplikasi messaging terenkripsi seperti Telegram, WhatsApp dan Signal tidak akan bisa lagi melindungi percakapan di dalamnya kalau ponsel sudah terinfeksi spyware seganas Pegasus.

Pegasus sendiri merupakan spyware yang cukup mengerikan. Spyware ini bisa mencuri berbagai data dari ponsel yang di infeksinya, seperti pesan, foto, email, catata telepon, dan juga mengaktifkan mikrofon.

Sumber : Marioqq Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *