Alih-Alih Gairah Seks, Suplemen Herbal Malah Naikkan Tekanan Darah Pria Ini
BERITA KESEHATAN

Alih-Alih Gairah Seks, Suplemen Herbal Malah Naikkan Tekanan Darah Pria Ini

Alih-Alih Gairah Seks, Suplemen Herbal Malah Naikkan Tekanan Darah Pria Ini Jakarta Berhati-hatilah dalam mengonsumsi suplemen herbal untuk membantu kehidupan seks Anda jika tidak ingin seperti pria dalam kasus ini. Bukannya gairah yang melonjak, tekanan darah malah meroket tajam.

Laporan yang dimuat di The Journal of Emergency Medicine itu mengungkapkan bahwa pria ini merasakan sakit kepala ringan, kecemasan, dan sensasi tidak biasa di dadanya. Itu terjadi saat dia memindahkan perabotan kantornya.

Melansir Live Science pada Senin (13/5/2019), pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hingga 280/160 mm Hg. Kondisi tersebut jelas membutuhkan perawatan medis dengan cepat.

Ketika dibawa ke ruang gawat darurat, dia diberikan dua obat terpisah. Namun, tidak ada satupun yang berhasil. Tensinya hanya turun hingga 210/125 mm Hg.

Alih-Alih Gairah Seks, Suplemen Herbal Malah Naikkan Tekanan Darah Pria Ini

Senyawa Pembangkit Gairah

Pasien mengatakan bahwa dia tidak mengonsumsi tembakau, kafein, stimula, atau narkoba. Meski begitu, dia mengakui telah meminum suplemen herbal untuk meningkatkan energi seksualnya.

Dokter menemukan bahwa suplemen tersebut diklaim mampu membantu kesehatan seksual pria dengan meningkatkan aliran darah.

Diketahui bahwa suplemen ini mengandung yohimbine. Senyawa tersebut biasanya ditemukan di kulit pohon Pausnytalia yohimbe yang tumbuh di Afrika Barat. Meski banyak dipasarkan dan dikembangkan untuk obat resep mengatasi disfungsi seksual, senyawa ini tidak terlalu disukai oleh para dokter.

Baca Juga Artikel : Serunya Aktris Sophie Turner Lakukan Yoga Bersama Kambing

Efek Samping Berbahaya

Para penulis melaporkan, National Center for Complementary and Integrative Health menyatakan bahwa selain meningkatkan tekanan darah, yohimbine bisa menimbulkan efek samping seperti detak jantung yang semakin cepat, kecemasan, masalah perut, serangan jantung dan kejang.

Penulis menyatakan bahwa senyawa tersebut terkait dengan tekanan darah tinggi yang resisten terhadap pengobatan atau hipertensi refraktori.

Setelah mendapatkan pengobatan agresif dengan obat nitroprusside, tekanan darah pasien mulai menurun. Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda kegagalan organ.

Ketika meninggalkan rumah sakit, tensinya sudah di angka 157/76 mm Hg. Dokter juga meminta agar pria ini tidak lagi mengonsumsi produk dengan yohimbine serta memberinya obat hipertensi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *