Penyakit Yang Bisa Dicegah Dengan Aktif Bergerak
BERITA KESEHATAN

Penyakit Yang Bisa Dicegah Dengan Aktif Bergerak

MARIOQQLOUNGE, Penyakit yang dapat dicegah dengan aktif bergerak walaupun tidak berolahraga rutin. Memiliki tubuh yang sehat dan bugar merupakan impian banyak orang.

Sebab, tubuh yang sehat bisa mendukung seluruh aktivitas yang dilakukan, mulai dari bergerak, bekerja, hingga melakukan hobi. Untuk mewujudkannya, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat.

Caranya dengan makan teratur, mengonsumsi makanan sehat, mengelola stres dengan baik, dan aktif bergerak agar tubuh tetap sehat hari ini dan nanti.

Melansir laman heart.org, aktif bergerak merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dengan aktif bergerak, tubuh akan tetap memiliki kekuatan, stamina, dan kemampuan untuk berfungsi dengan baik.

Hal ini karena aktivitas fisik dapat meningkatkan kekuatan tulang, sendi, dan otot yang pada akhirnya meningkatkan kebugaran.

Catat! Ini 4 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Aktif Bergerak

Tubuh juga jadi terbiasa melakukan ragam aktivitas fisik sehingga tidak mudah kelelahan.

Tak hanya itu, tubuh yang aktif bergerak pun dapat membantu mencegah, mengurangi risiko terkena berbagai penyakit, dan meningkatkan kondisi tubuh bagi penderita penyakit kronis.

Penyakit Jantung

Aktif bergerak setiap hari mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke karena mampu memperkuat otot jantung, menurunkan tekanan darah, meningkatkan level kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).

Kematian Mendadak karena Serangan Jantung | Rumah Sakit EMC

Mengutip medicinenet.com, tubuh yang aktif bergerak pun dapat meningkatkan aliran darah dalam tubuh dan kapasitas kerja jantung.

Dengan begitu, risiko mengidap dan meninggal akibat berbagai penyakit jantung, seperti serangan jantung, stroke, serta gagal jantung, dapat diminimalisasi.

Diabetes Tipe 2

Penyakit diabetes tipe 2 terjadi akibat tubuh tidak menggunakan hormon insulin dengan baik dan tidak mampu menjaga kadar gula darah pada level normal.

Diabetes Tipe 2, "The Silent Killer" Halaman 1 - Kompasiana.com

Adapun insulin merupakan hormon yang membantu glukosa (gula) dari makanan masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi.

Dengan melakukan aktivitas fisik teratur, glukosa dan lemak tubuh akan dibakar sehingga risiko obesitas atau kelebihan berat badan akan berkurang. Seperti diketahui, obesitas merupakan salah satu faktor penyebab munculnya diabetes tipe 2.

DI BACA JUGA : Viral Penjual Bakso Tak Patok Harga Untuk Dagangannya, Terserah Pembeli Bayarnya

Sementara itu, bagi para penderita diabetes, aktif bergerak dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap hormon insulin. Dengan demikian, tubuh lebih mudah mengontrol kondisi diabetes.

Kanker

Melansir laman web National Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS), cdc.gov, orang dewasa yang aktif bergerak memiliki risiko menderita kanker yang jauh lebih rendah daripada mereka yang tidak aktif.

Catat! Ini 20 Tanda Awal Kanker Berkembang di Tubuh, Ada Memar Hingga Sulit  Menelan - Halaman all - Serambi Indonesia

Beberapa penyakit itu antara lain kanker payudara, paru-paru, usus besar, ginjal, prostat, dan berbagai jenis kanker umum lainnya. Selain itu, diberitakan Kompas.com,Selasa (8/10/2019).

Teratur melakukan aktivitas fisik juga memiliki manfaat untuk merangsang daya buang air besar dan mengurangi lamanya usus besar terpapar zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker kolorektal (kanker usus).

Bagi penderita kanker, melakukan aktivitas fisik secara teratur tidak hanya membantu meningkatkan kualitas hidup, tapi juga dapat meningkatkan kebugaran fisik.

Penyakit Tulang, Sendi, Dan Otot

Tulang, sendi, dan otot memiliki peran penting dalam menyangga tubuh dan membantunya bergerak. Namun, seiring dengan pertambahan usia, kemampuan ini ikut berkurang.

6 Macam Sendi dan Fungsinya, Sudahkah Anda Mengenalnya?

Melansir laman web Office of Disease Prevention and Health Promotion AS, health.gov, aktif bergerak dapat memperlambat penurunan kepadatan tulang karena pertambahan usia.

Bergerak aktif secara teratur pun dapat mengurangi rasa nyeri bagi penderita osteoarthritis dan rematik.

Sementara itu, untuk para lanjut usia (lansia), teratur melakukan beberapa jenis aktivitas fisik dapat mengurangi risiko jatuh saat beraktivitas dan cedera akibat jatuh.

Dengan banyaknya manfaat tersebut, bergerak aktif sebaiknya dilakukan oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia. CDC AS menyarankan anak-anak berusia 3-5 tahun untuk selalu aktif sepanjang hari.

Bagi anak-anak usia 6-17 tahun, disarankan melakukan aktivitas fisik selama 1 jam setiap hari.

Bagi orang dewasa, termasuk lansia di atas 65 tahun, disarankan untuk aktif bergerak dengan melakukan berbagai kegiatan dalam intensitas sedang selama 150 menit dalam satu minggu atau minimal 30 menit per hari.

SUMBER BERITA : MARIO QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *