Berjerawat Tidak Boleh Menggunakan Sunscreen Adalah Mitos
BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Berjerawat Tidak Boleh Menggunakan Sunscreen Adalah Mitos

MarioQQ Lounge – Berjerawat tidak boleh menggunakan sunscreen adalah mitos, terutama maskne, jadi masalah kulit yang sering dikeluhkan selama pandemi COVID-19. Mengatasinya tentu butuh kehati-hatian, mengingat karakter kulit setiap orang berbeda. Salah satu bekal utamanya adalah memahami mana yang mitos dan fakta.

Pada kondisi kulit berjerawat, menurut dokter spesial kulit, dr. Arini Astasari Widodo, SpKK, satu mitos yang sayangnya terlanjur lekat adalah larangan memakai sunscreen. “Padahal, dalam kondisi kulit berjerawat, tetap di sarankan pakai sunscreen,” katanya dalam jumpa pers virtual, Kamis, 22 Juli 2021.

Tapi, sambungnya, perhatikan juga kandungan tabir surya yang di pilih. Ia bahkan merekomendasikan sunscreen yang non-comedogenic. Artinya, produk tersebut di formulasikan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan penyumbatan pori, dan menimbulkan jerawat.

Berjerawat Tidak Boleh Menggunakan Sunscreen Adalah Mitos

Arini menjelaskan, dampak buruk paparan sinar matahari justru bisa membuat bekas jerawat jadi lebih gelap. “Tapi, untuk kulit lebih putih, (bekas jerawat) biasanya jadi lebih merah karena terkena sinar matahari,” ucapnya.

Mengingat pentingnya melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari, brand kecantikan lokal, Dew It, merilis tiga produk dalam rangkaian perawatan terbaru. Konsisten dengan konsep hands-free skincare, mereka menyasar tidak hanya wanita, namun juga pria aktif.

“Kami menghadirkan cara inovatif untuk membantu merawat kulit dengan cara sesimpel mungkin. Lebih mudah, lebih cepat,” kata Rachel Lakhiani, founder Dew It, di kesempatan yang sama. Rangkaian skincare ini terdiri dari face sun stick, sunscreen mist, dan cooling cream.

Produk Terbaru

Face sun stick, Rachel menjelaskan, merupakan hybrid sunscreen, yakni tabir surya yang menggabungkan sifat chemical dan physical sunscreen, termasuk bahan dan Filter UV di dalamnya. Maka itu, mereka mengklaim pemakaiannya dapat melindungi dari UVA, UVB, dan IRA, juga membantu kulit tetap terhidrasi.

“Teksturnya ringan, no whitecast, no greasy feel. Stick-nya di buat cukup kecil supaya bisa menjangkau area, seperti bagian bawah mata dan di dekat hidung,” jelas Rachel. Produk yang di klaim anti-air dan anti-keringat ini ber-SPF 50+, PA++++, dan mengandung sea buckthorn oil.

Kemudian, sunscreen mist. “Walau bisa juga di pakai di wajah, kami sebenarnya mengetes sunscreen mist di seluruh tubuh,” kata Rachel.

Berjerawat Tidak Boleh Menggunakan Sunscreen Adalah Mitos

Fungsinya sama dengan face sun stick, hanya saja terdapat tambahan kandungan, seperti vitamin C, vitamin E derivatif, dan antioksidan aktif.

“Karena spray, orang jadi lebih mudah untuk reapply, dan itu di sarankan setiap dua jam sekali,” Rachel menambahkan.

Dr. Arini mengatakan, sunscreen di sarankan di pakai 30 menit sebelum keluar. “Untuk reapply, idealnya memang membersihkan wajah terlebih dahulu. Tidak hanya kulit, pastikan juga permukaan sun stick bersih,” ucapnya.

Cooling Cream

Terakhir, cooling cream. Rachel memaparkan, produk multifungsi ini merupakan “bantuan instan untuk mengatasi ruam, kulit terbakar, gigitan nyamuk dan serangga, iritasi setelah olahraga, serta jerawat di tubuh.” “Ini bisa di aplikasikan kapan pun sepanjang hari,” ucapnya.

BACA JUGA : Tak Suka Bermalas-Malasan Selalu Produktif Kamu Tahu

Sementara dua produk sebelumnya di sarankan untuk pria dan wanita berumur di atas 15 tahun, cooling cream bisa di pakai anak berusia tujuh tahun ke atas dengan supervisi orangtua. Cooling cream di tegaskan tidak di sarankan penggunaannya untuk balita dan batita.

Ketiga produk ini baru akan tersedia secara online pada Minggu, 25 Juli 2021. “Tapi, untuk yang mau memesan sekarang bisa juga karena kami buka pre order,” tandas Rachel.

SUMBER BERITA : MARIO QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *