Bumi Memanas Lebih Cepat dari Prediksi, Kode Merah untuk Manusia
BERITA UNIK BERITA VIRAL

Bumi Memanas Lebih Cepat dari Prediksi, Kode Merah untuk Manusia

MARIOQQ_LOUNGE, Bumi memanas laporan United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change mencatat bahwa Bumi

Telah dengan cepat menghangat 1,1 derajat celcius lebih tinggi dari tingkat pra industri, dan sekarang bergerak menuju 1,5 derajat celcius.

Angka itu merupakan ambang batas kritis iklim yang di sepakati para pemimpin dunia untuk menghindari dampak lebih buruk.

Bumi Memanas Lebih Cepat dari Prediksi, Kode Merah untuk Manusia

Mengurangi emisi gas rumah kaca dan menurunkan kadar karbon dioksida dari atmosfer di harapkan jadi langkah awal menghentikan tren tersebut.

“Intinya, kita memiliki waktu nol tahun lagi untuk menghindari perubahan iklim yang berbahaya,” kata Michael E. Mann, penulis utama laporan IPCC tahun 2001.

Apa yang Terjadi Jika Air Hilang Sama Sekali dari Bumi?

Tidak seperti penilaian sebelumnya, laporan yang di rilis awal pekan ini menyimpulkan bahwa “tidak di ragukan lagi”

manusia telah menyebabkan krisis iklim.

Bumi memanas bahwa “perubahan yang meluas dan cepat” telah terjadi, beberapa di antaranya tidak dapat di ubah.

Narasinya mengarah pada bukti pemanasan Bumi lebih cepat daripada prediksi para ilmuwan sebelumnya.

Sejak 2018, ketika panel menerbitkan laporan khusus tentang pentingnya batas 1,5 derajat celcius,

emisi gas rumah kaca sebagian besar terus berlanjut.

Bahkan, di bawah skenario IPC paling optimis, yakni emisi dunia mulai turun tajam hari ini dan di kurangi jadi nol

bersih pada 2050, suhu global masih akan mencapai puncaknya di atas ambang batas 1,5 derajat celcius sebelum turun.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyebut laporan itu “kode merah untuk manusia.”

“Satu-satunya cara untuk mencegah (kenaikan suhu Bumi) melebihi ambang batas

adalah dengan segera meningkatkan upaya bersama, dan mengejar jalan paling ambisius,” kata Guterres.

BACA JUGA : Jenis Bahasa Cinta yang Bikin Hubungan Awet, Kamu yang Mana?

Laporan IPCC di rilis tiga bulan sebelum pembicaraan perubahan iklim internasional yang di pimpin PBB berlangsung. Pada penyelenggaraanya, para pemimpin global di harapkan memperkuat komitmen mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Lewati Tenggat Waktu

Meski beberapa negara telah menjanjikan pemangkasan emisi lebih ketat sejak Perjanjian Paris 2015, banyak yang melewatkan tenggat waktu untuk melakukannya.

65 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas di Pakistan

Di samping, masih ada kesenjangan yang signifikan antara apa yang di janjikan para pemimpin dan apa yang di butuhkan dalam implementasinya di tahun 2030.

“Dari perspektif ilmiah, setiap derajat, bahkan setiap setengah derajat, penting dalam membatasi dampak yang akan kita lihat dari perubahan iklim,” ucap Ko Barrett, mantan wakil ketua IPCC.

“Jadi, pada tingkat apa pun yang di putuskan oleh negara adalah apa yang mereka tuju, ada manfaat dan konsekuensi untuk memilih batasan itu.”

Dave Reay, direktur Institut Perubahan Iklim Edinburgh, mengatakan para pemimpin dunia “harus membuat temuan laporan ini tertanam dalam pikiran mereka”

Pada konferensi November dan mengambil tindakan sesegera mungkin. “Ini bukan sekadar laporan ilmiah lainnya,” kata Reay.

“Ini ‘neraka dan air tinggi’ yang jelas tertulis besar.”

Michael Byrne, seorang peneliti iklim di Universitas Oxford, mengatakan bahwa yang berbeda dari laporan ini adalah “efek pemanasan global tidak lagi di masa depan yang jauh atau di sudut-sudut dunia yang tidak terlihat.” “Kita tahu apa yang akan terjadi dan sekarang itu ada di sini,” kata Byrne.

Jika suhu Bumi naik di atas 1,5 derajat celcius, para ilmuwan mengatakan sistem iklim berpotensi “tidak dapat di kenali.” Andrew Watson, seorang ilmuwan di University of Exeter.

Mengatakan model iklim yang di gunakan dalam laporan tersebut tidak menangkap risiko peristiwa “kemungkinan rendah, dampak tinggi” yang jadi lebih mungkin tampak ketika suhu global meningkat.

“Ini adalah peristiwa seperti runtuhnya lapisan es, perubahan mendadak dalam sirkulasi laut, atau kebakaran hutan yang dahsyat,” kata Watson. “‘Yang tidak di ketahui ini masih lebih menakutkan.”

SUMBER BERITA : MARIOQQ POKER ONLINE.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *