TIPS & TRICK

Etika dalam Memberi Nasehat

MarioQQ Lounge , Etika dalam Memberi Nasehat . Ada banyak dalil yang mengungkapkan bagaimana keutamaan memberi nasehat dan berbagi ilmu kepada orang lain. Namun, sering kali saat seseorang di beri nasehat, orang tersebut jadi merasa tersinggung. Lalu, apakah memberi nasehat itu buruk?

Pada dasarnya, setiap orang memang berhak mendapatkan nasehat. Akan tetapi, memberikan nasehat juga tidak bisa sembarangan. Ada etika – etika memberi nasehat yang perlu di perhatikan. Dengan begitu, nasehat yang di sampaikan bisa sampai dan di terima dengan baik oleh orang lain. Berikut ini adalah beberapa etika memberi nasehat yang perlu di ketahui oleh setiap orang.

Etika dalam Memberi Nasehat

1. Niat Memberi Nasehat Harus Ikhlas

Sebelum memberi nasehat, Anda harus meyakini dengan pasti bahwa niat memberi nasehat di lakukan dengan niat yang ikhlas. Sama seperti kebaikan lainnya, memberi nasehat juga merupakan sebagian dari ibadah. Karena itu, setiap ibadah harus di landasi dengan niat yang ikhlas agar bisa mendapatkan pahala dari Allah.

2. Menasehati Dengan Cara yang Benar

Pemberian nasehat juga harus di lakukan dengan cara yang benar sesuai dengan syariat dan kemampuan orang yang memberi nasehat. Dalam hadits riwayat Muslim di sampaikan bahwa ada tiga tingkatan memberi nasehat. Yaitu dengan menggunakan tangan, menggunakan lisan, dan menggunakan hati.

Akan tetapi, memberi nasehat juga harus di sesuaikan dengan kemampuan. Jika seseorang tidak mampu memberikan nasehat dengan menggunakan tangan, maka ia bisa dan bahkan harus menyampaikannya dengan lisan. Memberikan nasehat melampaui kemampuan yang di miliki bisa mendatangkan mudharat dan kesulitan bagi pemberi nasehat.

3. Menggunakan Kata – Kata yang Baik

Nasehat juga harus disampaikan dengan kata – kata yang baik. Bahkan, dalam surat Thaha ayat 44, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun dengan perkataan yang lemah lembut. Sedangkan kita bukan seorang Nabi, dan orang yang kita beri nasehat bukanlah Firaun yang keras kepala, dzalim, dan merasa Tuhan. Karena itu, nasehat yang di berikan haruslah menggunakan kata – kata yang baik.

4. Tabayyun Sebelum Memberi Nasehat

Salah satu hal yang penting di lakukan sebelum memberikan nasehat adalah memastikan kebenaran berita yang kita ketahui. Nasehat yang di lakukan dengan dasar berita yang simpang siur tidak akan memberikan manfaat. Bahkan bisa jadi malah membuat orang yang di beri nasehat menjadi sedih dan kecewa.

5. Jangan Berburuk Sangka Kepada Orang yang Dinasehati

Salah satu etika seorang muslim kepada muslim lainnya adalah berusaha berprasangka baik dan terus mencari kemungkinan – kemungkinan yang baik. Sedangkan menjadi salah satu ciri orang munafik adalah mencari – cari kesalahan orang lain.

6. Jangan Memaksakan Agar Nasehat Di terima

Orang yang menasehati orang dan memaksakan nasehatnya di terima bisa di sebut sebagai orang yang zhalim . Karena niat memberi nasehatnya adalah untuk ditaatim bukan untuk menunaikan amanah persaudaraan antar sesame muslim.

Nasehat adalah sebuah ibadah. Dan meskipun orang yang di beri nasehat tidak menerima nasehat tersebut, maka orang yang mendapatkan nasehat akan tetap mendapatkan pahala dari Allah.

7. Tidak Menasehati di Depan Umum

Islam menjaga dengan baik kehormatan seseorang. Karena itu, sudah sewajarnya umat Islam menjaga harga diri dan kehormatan saudaranya. Memberi nasehat kepada seseorang di depan umum bukanlah sebuah nasehat.

Bahkan Imam Syafi’I mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah sebuah bentuk pelecehan kepada orang lain. Sedangkan Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah bentuk mempermalukan orang lain. Nasehat seharusnya di lakukan secara rahasia dan empat mata .

BACA JUGA : 10 Arti Mimpi Bertemu Mantan, Ternyata Bukan Sekadar Pertanda Rindu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *