BERITA UNIK

4 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia

Di saat kita menikmati kehidupan yang sudah serba advanced dan modern,

marioqqlounge – masih banyak suku-suku primitif di luar sana yang hidup secara terisolasi dari dunia. Bukannya tak dipedulikan, namun memang mereka sendiri yang menolak untuk melihat dunia luar.

Setiap suku primitif pasti punya kepercayaan dan juga adat yang berbeda. Ada yang tak berbahaya bagi orang luar, namun tak sedikit pula sangat tidak bersahabat ketika didekati.

Lewat artikel ini, kita telah menyimpulkan 10 suku primitif di seluruh dunia yang hidup secara terisolasi dan dianggap paling berbahaya dilansir dari situs Slappedham.com. Jika tak berhati-hati, kalian bisa kehilangan nyawa secara sia-sia ketika masuk teritori mereka!

1.Sentinelese

10 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia
10 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia


Suku ini bisa kalian temui di Pulau Sentinel, Teluk Bengal yang berlokasi di antara Myanmar dan India. Pulau yang mereka tinggali tak terlalu besar, namun memang terpisah oleh laut.
Suku ini terdiri dari para pemburu, mengingat mereka memang bertahan hidup dengan cara memburu hewan di pulau tersebut. Senjata yang mereka gunakan adalah busur dan tombak.

Pemerintahan India sudah memberi peringatan keras bahwa suku Sentinelese sangat berbahaya dan wajib dijauhi. Suku ini memberi batasan sekitar 5 km bagi orang luar dari pulau mereka.

Katanya, ada sekitar 250 hingga 500 anggota dari suku primitif ini. Leluhur mereka dipercaya sudah hidup di pulau tersebut selama puluhan ribu tahun lamanya.

4 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia

2.Yaifo

10 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia
10 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia


Adalah suku primitif yang ditemukan di Papua Nugini bagian tengah. Untuk tiba di teritori suku ini, bisa menyusuri sungai selama sebulan lamanya. Atau jika berjalan kaki bisa mencapai 6 minggu melewati hutan yang sangat berbahaya. Tak heran jika suku Yaifo begitu terisolasi dari dunia luar.
Tahun 1988 silam, seorang petualang asal Inggris bernama Benedict Allen secara tak sengaja bertemu mereka. Ia lalu disambut dengan gerakan dansa yang mengintimidasi, di mana mereka mengacungkan busur panah kepada Allen. Ia lalu dipaksa untuk mengikuti upacara adat selama 3 minggu lamanya, di mana Ia juga disiksa.

Allen yang jadi saksi hidup kengerian suku Yaifo, menceritakan jika dirinya begitu terkesan dengan kemampuan para anggota suku ini untuk berjalan dengan cepat di batang pepohonan, tanpa alat pengaman apapun. Sementara itu, para wanita dilatih untuk jadi mata-mata. Keberadaan mereka hampir tak bisa terdeteksi.

3.Korowai

05 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia
05 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia


Suku primitif ini juga berada di Papua Nugini dan dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya di dunia. Tak cuma terisolasi dari dunia modern, mereka katanya bahkan tak tahu jika ada kehidupan lain selain circle mereka.
Suku ini percaya jika orang berkulit putih itu adalah iblis. Karenanya, mereka bakal membunuh siapapun yang akan masuk ke dalam teritori mereka tanpa ampun, demi melindungi diri dari serangan iblis.
Poker Online

Dulunya, suku ini juga kanibal alias memakan daging manusia. Beberapa peneliti percaya jika hal itu juga masih dilakukannya hingga sekarang.

4 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia

Tahun 80an silam ada seorang doktor asal Rusia yang mengunjungi suku ini. Ia malah dikira sebagai mayat berjalan karena warna kulitnya yang berbeda.

4.Korubo atau Dslala


Merupakan suku yang tinggal di bagian barat dari Hutan Amazon. Banyak sekali laporan masuk mengenai pertempuran antar suku di area tersebut. Mereka menggunakan gada panjang yang bahkan lebih tinggi dari mereka.


Pihak pemerintahan Brazil sempat mencoba berdamai dengan suku ini, namun hasilnya 7 orang dibunuh. Pemerintah akhirnya menetapkan jika suku Korubo sangat berbahaya dan harus dijauhi, apapun alasannya.

Kabar lain menyebut jika suku ini percaya pada kepercayaan infanticide atau membunuh para bayi sebagai korban.

Narasumber: MarioQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *