MarioqqLounge, Dampak buruk soda atau minuman berkarbonasi menjadi minuman yang digemari banyak orang. Minuman ini begitu nikmat dan segar diteguk di berbagai suasana. Tak sedikit orang yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari.
Namun, soda juga dikenal sebagai minuman yang tidak sehat. Soda sudah lama terkait dengan berbagai risiko kesehatan. Soda adalah minuman yang dibuat dengan bahan-bahan yang berpotensi meningkatkan kecanduan seperti kafein dan gula.
Dampak Buruk Sering Minum Soda Pengaruhi Ginjal
Jika soda sudah membuat kecanduan, masalah kesehatan mental dan fisik dapat muncul. Konsumsi soda berlebih bisa menimbulkan masalah mulai dari berat badan, penyakit jantung, hingga gangguan ginjal.
Obesitas
Minum soda berlebih bisa memicu kenaikan berat badan dan obesitas. Soda sangat tinggi kalori tanpa nutrisi apapun. Soda terutama mengandung gula jenis frutkosa. Gula sederhana ini bisa memicu makan berlebihan. Minuman manis dapat menambah berat badan tiga kali lipat selama sebulan.
Sebabkan lemak perut
Fruktosa dalam soda dikaitkan dengan peningkatan signifikan lemak berbahaya di sekitar perut dan organ. Ini dikenal sebagai lemak visceral atau lemak perut. Lemak perut yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Penyakit jantung
Asupan gula telah lama dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Konsumsi soda bisa meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, kolesterol, dan darah tinggi.
Soda secara langsung bertanggung jawab untuk meningkatkan simpanan lemak dalam tubuh, beberapa di antaranya dapat menyebabkan pengerasan arteri, termasuk yang berada di dekat otak, meningkatkan risiko stroke.
Turunkan kesehatan usus
Gula dalam soda bisa memengaruhi keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Padahal bakteri baik usus sangat penting untuk fungsi kekebalan dan kesehatan pencernaan.
Di Baca Juga : Sering Ngiler Saat Tidur? Solusi yang Bisa Dicoba untuk Kurangi Kebiasaan Itu
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Association for the Advancement of Science mengungkapkan bakteri usus dapat bereaksi negatif dan menyebabkan perubahan metabolisme setelah terpapar pemanis buatan dalam soda.
Kanker
Kanker cenderung muncul seiring dengan penyakit kronis lainnya seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Ini membuat soda kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Soda dikaitkan dengan risiko kanker pankreas dan kanker usus.
Selain itu, wanita pascamenopause yang minum banyak soda bergula juga berisiko lebih besar terkena kanker endometrium.
Nyeri sendi
Fruktosa adalah karbohidrat utama yang diketahui meningkatkan kadar asam urat. Ini membuat minuman manis seperti soda dikaitkan dengan nyeri sendi dan asam urat. Gula juga bisa meningkatkan peradangan dan menyebabkan peradangan sendi seperti rheumatoid arthritis.
Osteoporosis
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa konsumsi soda dikaitkan dengan penurunan kepadatan tulang. Ini meningkatkan kerentanan terhadap patah tulang dan kehilangan mobilitas seiring bertambahnya usia.
Depresi
Soda mengandung fruktosa tinggi, yang dapat bereaksi negatif dengan asam amino yang menyertai hormon suasana hati seperti serotonin. Fruktosa merusak asam amino, sehingga mengurangi jumlah serotonin di otak. Seiring waktu, hal ini dapat meningkatkan risiko depresi.